Rabu, 28 Juni 2017

sistem distribusi air minum kecamatan kediri zurhaini



MAKALAH
SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KECAMATAN KEDIRI

                                                                                            













DISUSUN OLEH :
ZURHAINI
NIM : 1501060007






FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
2017



                                                                  DAFTAR ISI     

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ....... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. ...... 1
A.     Latar belakang........................................................................................ 1
B.     Rumusan ............................................................................................... 1
C.     Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.           Sistem Distribusi Air............................................................................ 3
B.           Sistem Jaringan Induk dan Perpipaan Distribusi Air............................ 3
C.           Sistem Perpipaan Distribusi................................................................. 4
D.           Intake dan Jaringan Pipa Transmisi ..................................................... 4
E.           Reservoir...................................................................................... ....... 5
F.            Pompa ......................................................................................... ....... 5
G.          Profil Daerah Kecamatan Kediri................................................. ....... 5
H.          Gambaran Umum Sistem Distribusi Air Kecamatan Kediri ....... ....... 6
                                                                                                         
BAB III PENUTUP....................................................................................... ..... 12
A.     Kesimpulan .......................................................................................... 12
B.     Saran............................................................................................... ..... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
Kecamatan Kediri merupakan salah satu dari sepuluh kecamatan di Lombok Barat yang memiliki luas Wilayah 21.64 km2 .  Letak Geografis Kecamatan Kediri yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Labu Api, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kuripan, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kuripan dan Lombok Tengah dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gerung.
Luas wilayah sebesar 21.64 km2 . kecamatan Kediri dalam sepuluh desa, dimana Desa Rumak merupakan desa dengan luas wilayah paling besar yaitu 3.23 km2  atau sekitar 14.93% dari total luas wilayah. Sementara Desa Lelede hanya seluas 1.10 km2 atau 5.08% dari total luas wilayah dan merupakan desa terkecil di Kecamatan Kediri. Di sisi  lain ketersedian sumber daya air secara keseluruhan tidak bertambah bahkan mempunyai kecendrungan berkurang kuantitas dan kualitasnya. Masalah penyedian air bersih di Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan masalah utama yang sampai saat ini masih belum teratasi. Upaya penyedian air minum dan bersih  sangat perlu ditingkatkan pelayanan dan penyediaan sehingga dapat memenuhi criteria dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitasnya.
Penyedian air bersih di propinsi Nusa Tenggara Barat di peroleh dari berbagai sumber seperti mata air, sumur bor (artesis), waduk/dam, sumur pompa, sumur gali dan pengolahan dari air sungai.
Pemenuhan air bersih masyarakat kecamatan Kediri telah dikelola oleh PDAM Menang. PDAM Menang adalah perusahaan yang dimiliki oleh dua pemerintah yaitu Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Sebagian besar pelanggan PDAM di wilayah perkotaan jumlah pelanggan yang membutuhkan suplai air bersih meningkat tiap tahunnya. Hal ini tidak bisa dihindari karena jumlah penduduk yang terus meningkat dan sector usaha terus berkembang.
B.     Masalah
Secara umum permasalahan pemenuhan kebutuhan baku untuk air minum di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut:
1.      Penggunaan Janis pipa yang kurang efektif untuk pemakaian 20 th ke depan
2.      Pelayanan kebutuhan air bersih yang masih belum merata.
C.    Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan studi ini adalah untuk:
1.      Memperoleh kebutuhan debit Kebutuhan air bersih di Kecamatan Kediri
2.      Memperoleh perencanaan jaringan distribusi air bersih sampai tahun selajutnya.
3.      Memperoleh kondisi hidrolis sistem jaringan distribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat
4.      Memperoleh perbandingan kondisi layanan eksiting dan perencanaan baru.
                                            


























BAB II
                                                                PEMBAHASAN
A.     Sistem Distribusi Air
Air yang telah diproduksi di unit produksi harus di distribusikan kepada masyarakat sebagai pelanggan air minum. Hal ini untuk menjamin kepastian akan kuantitas, kualitas dan kontinuitas pengaliran. Pendistribusian air minumdapat dilakukan dengan (Masduqi dan Assomadi, 2012)
·         Sistem perpipaan, yaitu pendistribusian air minum melalui jaringan pipa distribusi hingga ke pelanggan. Untuk pendistribusian menggunakan perpipaan ini dapat dilakukan dengan pemompaan atau pengaliran secara gravitasi. Hal ini tergantung pada perbedaan evalasi antar unit produksi dengan daerah pelayanan.
·         Sistem non-perpipaan yaitu pendistribusian air minumtidak melalui jaringan pipa distribusi, melainkan menggunakan alat transportasi untuk menggangkut air dari unit produksi menuju ke pelanggan, seperti mobil tangki, gerobak dorong, dan lain-lain

B.     Sistem Jaringan Induk dan Perpipaan Distribusi Air
Jaringan pipa induk merupakan pipa distribusi yang memiliki diameter terbesar sehingga jangkauan pelayanannya luas. Secara fisik pipa induk dapat mengalirkan air sampai akhir tahap perencanaan dengan debit jam puncak, memiliki ketahanan yang tinggi namun tidak melayani penyadapan langsung ke konsumen (Dirjen Cipta  Karya, 2009).
Sistem jaringan induk perpipaan yang dipakai dalam mendistribusikan air bersih terdiri atas dua sistem yaitu (Al-Layla, 1980)
a.       Sistem Cabang (Branch system). Pada sistem ini, air hanya mengalir dari satu arah dan pada setiap ujung pipa akhir daerah pelayanan terdapat titik akhir (dead end). Pipa distribusi tidak saling berhubungan, area pelayanan disuplai air melalui satu jalur pipa utama.
b.      Sistem Melingkar (loop system)
Pada sistem ini, pipa induk distribusi saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk jaringan melingkar (loop) sehingga pada pipa induk tidak ada titik mati dan air akan mengalir ke suatu titik yang dapat melalui beberapa arah dengan tekanan yang relative stabil.
c.       Sistem Kombinasi (combination system)
Sistem jaringan perpipaan kombinasi merupakan gabungan dari sistem jaringan perpipaan bercabangan (Branching System) dan sistem melingkar (loop System).
Sistem distribusi adalah jaringan perpipaan untuk mengalirkan air minum dari reservoir menuju daerah pelayanan/ konsumen (Al- Layla, 1980). Perencanaan sistem distribusi air minum didasarkan atas dua factor utama yaitu kebutuhan air (water demand) dan tekanan air, serta ditunjangan dengan factor kontinuitas dan safety (kemanan).
C.    Sistem Perpipaan Distribusi
Perencanaan sistem distribusi air minum dari pipa yang terbesar dan yang terkecil adalah sebagai berikut:
a.       Pipa Primer (Supply Main Pipe)
b.      Pipa sekunder (Arterial main pipe)
c.       Pipa Tersier
d.      Pipa Pelayaan (service connection)

D.    Intake dan Jaingan Pipa Transmisi
Intake adalah bangunan penangkapan air atau tempat air masuk dari sungai, danau atau sumber air permukaan lainnya ke instalasi pengolahan. Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil dari sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen  yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk kedalam sebuah bak yang akan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP-Water Treatmen Plant (Dirjen Cipta Karya, 2009).
Jaringan pipa transmisi adalah jalur pipa pembawa air bersih dari titik awal transmisi air bersih ke titik akhir transmisi air bersih. Fungsi transmisi (transmission) adalah mengalirkan air dari sumbernya (collection system) ke awal sistem distribusi. Jarak antara sumber air dan sistem distribusi boleh jadi berkilo-kilometer tetapi bisa juga dekat. Kualitas air yang ditransmisikannya bisa berupa air baku, bisa juga air bersih (olahan, baik setengah diolah maupun sudah selesai diolah).
E.     Reservoir
Sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didstribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Reservoir ini biasanya diltekan di tempat dengan elevasi lebih tinggi dari pada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak di atas bukit atau gunung. Setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi. Jenis reservoir meliputi (Dirjen Cipta Karya, 2009)
a.       Ground reservoir yaitu bangunan penampungan air bersih di dibawah permukaan tanah.
b.      Elevated reservoir adalah bangunan penampungan air yang terletak di atas permukaan tanah dengan ketinggian tertentu sehingga tekanan air pada titik terjauh masih tercapai.
F.     Pompa
Pompa merupakan salah satu alat yang berperan penting dalam proses pengolahan air. Berfungsi mendistribusikan air dari sumber air ke tempat pengolahan air, menyalurkan air ke konsumen dan sebagainya. Jenis-jenis pompa air pun sangat banyak tergantung dari kegunaanya.  
Di dalam penyediaan air bersih pompa digunakan pada intake, sumur pengumpul, unit treatmen, sistem distribusi dengan mamakai pompa jenis sentrifugal. Pompa dibutuhkan untuk dapat memberikan heade tertentu dan untuk menghantarkan kuantitas air.
G.    Profil Daerah Kecamatan Kediri
Kecamatan Kediri merupakan salah satu dari sepuluh kecamatan di Lombok Barat yang memiliki luas Wilayah 21.64 km2 .  Letak Geografis Kecamatan Kediri yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Labu Api, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kuripan, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kuripan dan Lombok Tengah dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gerung.
Luas wilayah sebesar 21.64 km2 . kecamatan Kediri dalam sepuluh desa, dimana Desa Rumak merupakan desa dengan luas wilayah paling besar yaitu 3.23 km2  atau sekitar 14.93% dari total luas wilayah. Sementara Desa Lelede hanya seluas 1.10 km2 atau 5.08% dari total luas wilayah dan merupakan desa terkecil di Kecamaan Kediri.









Gambar: Peta Wilayah Kecamatan Kediri
H.    Gambaran Umum Sistem Distribusi Air Minum Kecamatan Kediri
Posisi pipa jaringan distribusi dalam kecamatan Kediri sebagaian besar sudah berada pada badan jalan sehingga rawan terhadap kebocoran karena setiap saat menerima beban dan getarab lalu lintas kendaraan yang melewati ruas-ruas jalan tersebut. Pada kondisi ini sulit mendeteksi terjadinya kebocoran karena kemungkinan terjadi kebocoran pipa yang tidak bisa menembus hotmix langsung meresep ke dalam tanah. Yang dapat dideteksi adalah sebatas yang terlihat saja akan tetapi sulit mengatasinya karenanya perbaikan terpaksa dilakukan pada tengan malam ketika lalu lintas kendaraan dalam keadaan sepi. Peta sumber air baku di Kecamatan Kediri dapat dilihat pada Gambar Dibawah ini:


                                                                                                       

















                                                                                                                                     







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Membantu masyarakat dalam kesulitan mendapatkan air bersih
2.      Memanfaatkan sumber air agar dapat digunakan secara optimal
3.      Menambah pendapatan pemerintah daerah
4.      Memberikan lapangan pekarjaan bagi masyarakat sekitar
5.      PDAM sangat berperan untuk memberikan air bersih kepada masyarakat
                                                                                 
B.     Saran
1.      Pengelolaan dengan teknologi yang lebih maju
2.      Pendistribusian air kepada masyarakat terus dioptimalkan
3.      Memperbesar volume air yang akan diolah
4.      Mempercepat proses pengelolaan
5.      Lebih memperhatikan kebersihan pengelolaan
6.      Merawat peralatan yang digunakan untuk mencegah kerusakan