HARI BUMI DAN LINGKUNGAN HIDUP (HBLH), Teknik Lingkungan UNU NTB
MENANANAM
Nama : Reza Aprianto
Nim : 150.106.000.4
Tugas : Cerita (Untuk menambah nilai di Mata Kuliah Sistem
Penyediaan Air Minum)
Sekotong ialah salah satu wilayah kecil di Kabupaten Lombok Barat
Nusa tenggara Barat (NTB), yang masyarakatnya sebagian besar berfropesi sebagai
penambang dan buruh kayu, sekotong juga sering di kenal dengan daerah tambang
emas terbesar di Lombok pada umumnya (Meskipun Ilegal), selain itu topografi
daerah sekotong di kelilingi dengan hutan, gunung, bukit dan keindahan
pantainya yang menawawan.
Eiiiitttts..
Namun disini saya tidak membahas pantainya yang indah lo, atau
tambang emasnya yang besar melainkan kondisi hutan, gunung dan bukit yang
memprihatinkan, di karenakan sebagian besar masyarakat sekotong bertahan hidup
dengan kayu, pohon yang ada di wilayah sekotong, sehingga populasi pohon kayu
sangatlah buruk.
Jadi kami dari Program Studi Teknik Lingkungan Universitas
Nahdlatul Ulama (UNU NTB) terpanggil untuk melakukan kegiatan penanaman 100
pohon di daerah tersebut yang di kaitkan dengan meperingati Hari Bumi dan
Lingkungan Hidup, dan Alhamdulillah masyarakat dan kreatif (Ormas) menyambut
baik kedatangan kita.
Tepatnya pada hari sabtu tanggal 22 April 2017, seluruh peserta
kegiatan berkumpul di lapangan kampus UNU NTB, yang pesertanya itu berangkat
dari berbagai macem kalangan, salah satunya HMPWK Universitas Muhamadiyah
Mataram, dan KREATIF (Ormas).
Pada jam 10 lewat kami berangkat ke lokasi kegiatan (Sekotong
Tengah Desa Taman Baru)
Buuuuuum bummm (Sedang di perjalanan)….
Jam 11 lewat sampailah kami di desa Taman Baru (Lokasi Kegiatan)
kedatangan kami disambut Kepala Dusun setempat dan temen – temen dari KREATIF,
kami pun beristrahat sejenak sembari menyantap kopi dan es yang di hidangkan
Kadus, (Maklum bro Mataram – sekotong jauh hehe).
Sehabis istirahat kami semua bergegas ke Musola setempat karena
acara pembukaan di laksanakan disana, acara pertama yaitu sambutan – sambutan
yang di isi oleh : Kepala Desa Taman Baru, Kepala Dusun Repok Gapuk dan Ketua
Panitia yang saya sendiri hehehe..
Setelah upacara pembukaan selesai kami dan seluruh peserta kegiatan
(termasuk kades dan kadus) melanjutkan kegiatan selanjutnya yaitu makan siang
lalu sholat, setelah semua selesai saatnya kita ke acara inti yaitu penanaman
seratus pohon (jati putih & Sengon), karna lokasi mushola dengan tempat
penanaman jauh, memaksakan kami semua peserta menggunakan sepeda motor masing –
masing, kurang lebih 10 menit jarak tempuh kami menuju lokasi penanaman.
Sesampai nya di lokasi saya pribadi merasa prihatin setelah melihat
kondisi pohon – pohon yang di tebang secara liar, namun saya tidak heran karena
seperti yang saya bilang di awal, bahwa masyarakat disana bergantung hidup
melalui pohon kayu, selepas dari itu kami semua mengawali kegiatan penanaman
dengan mencangkul tanah ( eits sekedar informasi tempat kami menanam itu di
suatu bukit jadi tanah nya ada yang
padat, keras ada juga yang gembur ).
Kami pun terus menanam di selingi dengan berfose selama kegiatan,
(peserta nya kebanyakan alay sih wkwkwk), waktu pun berlalu dengan cepat bibit
yang akan di tanam pun mulai habis, kurang lebih jam 3 sore semua bibit ludes
tertanam, dan kami pun mengakhiri kegiatan penanamannya dengan berfoto ria agenda
Prodi Teknik Lingkungan pun selesai.
Tapi di luar acara kegiatan kami Kepala Dusun Repok Gapuk dan temen
– temen dari KREATIF menawarkan kami untuk rehat di pantai terdekat, tanpa
berpikir panjang kami pun meng iyakan tawaran tersebut.
Kami pun bersiap menuju lokasi pantai yang akan menjadi tempat
istriahat, perjalanan lika liku yang kami lewati mengantar kami tiba di pantai
tersebut (Sorry gua lupa nama pantai nya), dan sungguh keindahan pantai
tersebut menghilangkan rasa lelah letih lesu ketika melakukan penanaman, di
pantai tersebut kami berfoto pastinya, dan melakukan sedikit game yang di
propokatori oleh salah satu temen dari KREATIF, yang membuat suasana semakin
cair ialah Kepala Dusun Repok Gapok dengan tidak sungkan ikut bergaur atau
bergabung di permainan yang kami lakukan, karna waktu sudah hampir larut
sehingga memaksakan kami untuk menghentikan permainan dan bersiap untuk balik
ke mushola tempat kegiatan pembukaan dilakukan.
Sesampainya di mushola kami beres – beres dan bersiap untuk pamit pulang
ke mataram. (sebenarnya sih berat ninggalin tempat itu tapi yam au gimana
lagi), kami pun pulang.
Semoga saja pohon yang kami tanam dapat bermanfaat untuk masyarakat
sekitar, dan untuk tanah area.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar