Selasa, 30 Mei 2017

Makalah Sisstem Penyediaan dan Distribusi Air Minum




SISTEM PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Image result for logo unu ntb

 





DOSEN PENGAMPU : GENDEWA TUNAS RANCAK, ST. MT

DI SUSUN OLEH
REZ APRIANTO (1501060004)





PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
2017



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Air Bersih siap minum menjadi isu utama pemerintahan baru periode 2014 – 2019 dalam mencapai target universal yaitu akses air minum 100%.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 16 Tahun 2005 Tentang pengembangan Sistem penyedian Air Minum, air miinum yang di maksudkan adalah air rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan langsung dapat di minum.
Program pembangunan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) Tibu Lempanas di kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang didanai oleh Pemerintah Jepang melalui Counterpart Fund Non-Project Grant Aid (CFNPGA) sebesar Rp 44.417.304.000 sudah selesai seluruhnya pada Desember 2014. Hal tersebut di ungkapkan oleh Kepala Satker PKPAM NTB, Bambang Eko SUbianto,di Lombok Tengah, Kamis (05/03/2015).
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Tibu Limpanas memiliki kapasitas 200 liter/detik untuk mengantisipasi kebutuhan air minum di wilayah Lombok Tengah karena berkaitan dengan pembangunan Bandara Internasional Lombok, kawasan wisata Mandalika dan kawasan Pelabuhan Perikanan Nasional Awang.
Pemerintah daerah melalui Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Praya di harapkan Untuk Memberikan pelayanan terbaik. Sasaran cakupan pelayanan air bersih kabupaten Lombok Tengah, Lombok Tengah memiliki luas wilayah 1.208,39 km² dengan populasi penduduk kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2014 sebanyak 898.855 jiwa. Baru 53% Penduduk Lombok Tengah terlayani air PDAM. Dari hasil analisa di peroleh bahwa kebutuhan air bersih Kabupaten Lombok Tengah sebesar 7,2%.
Kondisi fisik unit produksi SPAM kabupaten Lombok Tengah cukup baik, unit produksi yang ada terdiri dari komponen – komponen sebagai berikut :
o   Bangunan Penangkap Air (Broncaptering)
o   Bangunan Sadap (intake)
o   Pipa Transmisi dan Bak Pelepas Tekan (BPT)
o   Instalasi Pengolahan Air (IPA)

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan tujuan pengelolaan Sistem Penyediaan dab Distribusi Air Minum?
2.      Apa saja komponen dan bagian dari Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Minum?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui Pengertian dan tujuan adanya Sistem Penyediaan dan Distibusi Air Minum
2.      Mengetahui komponen dan bagian – bagian yang ada pada Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Minum





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Minum
Menurut Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2007, Pengertian dan tujuan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum adalah Sebagai berikut :
Kegiatan menjalankan fungsi – fungsi Sistem Penyediaan Air Minum yang telah di bangun.
Tujuan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum untuk menghasilkan air minum yang sesuai dengan standar yang berlaku dan agar prasarana dan sarana air minum terpelihara dengan baik sehingga dapat melayani kebutuhan air minum masyarakat secara berkesinambungan. Standar pelayanan minimum air minum harus memenuhi ketentuan sesuai peraturan yang berlaku.

2.2 Komponen atau bagian yang ada pada Unit system Penyediaan Air Minum
Menurut Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2007, ruang lingkup pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) meliputi kegiatan pengoperasian dan pemanfaatannya.
adapun secara umum Sistem Penyedian Dan Distribusi Air Minum adalah kegiatan untuk menjalankan fungsi – fungsi SPAM yang telah di bangun secara skematis, pengelolaan di lakukan pada setiap unit secara berlanjut.

2.1.2        Tujuan Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Minum
Bertujuan untuk menyediakan dan mengaliri air minum yang sesuai dengan standar yang berlaku dan agar prasaran dan sarana air minum terjaga dengan baik sehingga dapat melayani kebutuhan air minum masyarakat (Lombok Tengah) secara berkesinambungan.
2.1.3        Komponen atau bagian yang ada pada unit Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Minum
a)      Unit produksi
Unit Produksi merupakan prasarana dan saarana yang dapat di gunakan untuk mengolah air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi dan biologis.
b)      Komponen – komponen
·         Bangunan Penangkap Air (broncaptering)
·         Bangunan Sadap (intake)
·         Pipa Transmisi dan Bak Pelepas Tekan (BPT)
·         Instalasi Pengolahan Air (IPA)
·         Bangunan Rumah Pompa dan Peralatan Pompa (khusus IPA)
c)      Unit Pengelolaan
Terdiri dari pengelolaan Teknis dan pengelolaan Non Teknis.
Pengelolaan Teknis terdiri dari kegiatan operasional pemeliharaan dan pemantauan dari unit air baku, unit produksi dan unit pelayanan.
Pengelolaan Non Teknis terdiri dari administrasi dan pelayanan, di antara nya seperti aspek teknis, persiapan operasi, dan lain – lain.
1.      Sistem Penyediaan Air Minum saat ini di Kabupaten Lombok Tengah
Pelayanan akan kebutuhan air minum bagi masyarakat Lombok Tengah saat belumlah dapat memenuhi kebutuhan yang memuaskan. Permasalahan yang umum terjadi pada SPAM Tibu Lempanas dan PDAM kabupaten Lombok Tengah tidak terlepas pada pesoalan – persoalan karyawan, desain, area servis, manajemen, konsumen, dan lingkungan.
Jumlah daerah atau kecamatan yang bdi aliri ialah sebanyak 12 kecamatan baik dalam bentuk PDAM Kabupaten maupun SPAM Tibu Lempanas, tingkat pelayanan yang di miliki sangat lah relative serta mengacu pada kinerja sistem yang di miliki oleh masing – masing lembaga.
2.      Sistem Suplai Air
Sistem suplai air pada umumnya di laksanakan meliputi sumber air, transmisi dan distribusi, sumber air atau sistem yamg di miliki di setiap PDAM mempunyai kapasitas yang berbeda dan masih sangat terbatas, demikian hal nya dengan kesesuaian sistem transmisi dan distribus yang di gunakan selain memiliki sistem penanganan dan pemeliharaan yang sederhana juga kondisi jaringan sangat membutuhkan penataan kembali terutama spesifikasi diameter pipa yang sesuai terhadap cakupan pelayanan yang ada.
3.      Rencana dan Program Pengembangan
Analisis potensi pengembangan sistem penyediaan air minum di laksanakan secara terpadu melalui pengembangan prasarana dan sarana sanitasi, pengembangan di dasarkan pada asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian keberlanjutan.
a.       Sistem Penyediaan Air Minum
SPAM dapat di lakukan melalui sistem jaringan perpipaan atau bukan jaringan perpipaan. SPAM dengan jaringan perpipaan meliputi umit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan dan unit pengelolaan. SPAM dengan bukan jaringan perpipaan meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, proses kemasan atau perlindungan mata air.
Unit air baku terdiri dari bangunan penampumg air, bangunan pengambilan atau penyadapan, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, sistem pemompaan, dan bangunan sarana serta perlengkapannya. Pengumpulan dan pengambilan air baku berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan air hujan.
Air baku untuk kebutuhan minum wajib memenuhi baku mutu yakni sesuai dengan peraturan menteri kesehatan No:907/Menkes/SK/VII/2002. Ketersediaan air baku juga akan di upayakan semaksimal mungkin oleh pemerintah, dan guna efisiensi pemanfaatan air baku dapat di laksanakan melalui kerjasama antar Kabupaten/Kota di Lombok Tengah.
b.      Prasarana dan Sarana Sanitasi
Prasaran dan Sarana sanitasi meliputi air limbah dan persampahan. Pengaturan PS Air limbah dan persampahan di dasarkan pada : Tidak mencemari sumber air baku, Lepestarian Lingkungan Hidup dan lain – lain. PS Air limbah di lakukan melalui melalui sistem pembuangan air limbah setempat.
c.       Analisa Potensi Peningkatan Pelayanan Sanitasi
Analisa potensi pelayanan sanitasi memilik langkah yang tidak jauh berbeda dengan sistem pelayanan air minum. Dengan memanfaatkan potensi yang di miliki dan diagnosis terhadap kondisi yang ada, evaluasi kinerja sistem baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan dapat di lakukan pengembangan melalui program perencanaan strategis serta dukungan biaya investasi berupa program pembuatan TPA. estimasi biaya O dan P serta peningkatan efisiensi penagihan dimana kesemuanya mengarah pada bentuk pelayanan yang sesuai dengan Sistem Penyediaan Air Minum.
d.      Program Pengembangan
Rencana sumber air baku
Sumber air baku yang memungkinkan di gunakan berasal dari 3 alternatif yaitu : Perbaikan instalasi, Penambahan kapasitas instalasi, dan pembangunan instalasi.
Instalasi ini bias dalam bentuk sumur dalam atau bangunan pengolahan. Untuk itu perlu di lakukan inventaris mengenai keberadaan sumber – sumber air baku yang ada di seluruh Kabupaten Lombok Tengah guna memperkirakan jumlah kapasitas yang sesuai terhadap jumlah cadangan pelayanan yang di proyeksi.
e.       Perencanaan Teknis
Secara umum pekerjaan yang memungkinkan untuk penyelenggaraan perbaikan SPAM di Kabupaten Lombok Tengah antara lain :
Ø  Pembagunan Instalasi Pengolahan air (WTP)
Ø  Pengadaan serta pemasangan pompa transmisi dan pompa booster
Ø   penambahan kapasitas Reservoir dan pembayaran water meter induk
Ø  Pembangunan hydran dan sarana pendukung jaringan lainya.
f.       Kriteria dan Standar Pelayanan
Pengembangan SPAM haruslah menjadi hak setiap orang untuk mendapatkan air minum bagi kebutuhan pokok guna memenuhi kebutuhannya yang sehat, bersih dan produktif. Standar layanan pelanggan sebagai berrikut :
Ø  Layanan air minum harus memenuhi syarat, kualitas kuantitas sesuai standar yang di tetapkan.
Ø  Pelanggan berhak meperoleh informasi tentang struktur dan besaran tarif serta tagihan
Ø  Pelanggan mempunyai hak untuk mengajukan gugatan atas pelayanan yang merugikan
Ø  Pelanggan berhak mendapatkan ganti rugi sebagai akibat kegagalan pelyanan.
Besarnya air yang digunakan untuk berbagai jenis penggunaan tersebut dikenal dengan istilah “Pemakaian Air”
Besarnya konsumsi air yang digunakan dipengaruhi oleh faktor:
o   Ketersdiaan air baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas
o   Kebiasaan penduduk setempat
o   Pola dan tingkat kehidupan
o   Harga air
o   Teknis ketersediaan air seperti fasilitas distribusi, fasilitas pembuangan limbah yang dapat mempengaruhi kualitas air bersih dan kemudahan dalam mendapatkannya
o   Keadaan sosial ekonomi penduduk setempat
Ø  Standard penyediaan air domestik ditentukan oleh jumlah konsumen domestik yang dapat diketahui dari DATA PENDUDUK yang ada
Ø  Standard penyediaan kebutuhan air domestik ini meliputi MINUM, MANDI, MASAK, DAN LAIN LAIN
Ø  Kecenderungan meningkatnya kebutuhan dasar air ditentukan oleh kebiasaan pola hidup masyarakat setempat dan didukung oleh kondisi sosial ekonomi
Ø  Kebutuhan air domestik ADALAH kebutuhan air yang digunakan untuk KEPERLUAN RUMAH TANGGA, seperti:
o   minum dan masak
o   Cuci pakaian dan perabotan
o   Mandi dan kebersihan diri
o   Menyiram tanaman dan halaman
o   Mencuci mobil dan kendaraan lain
o   Dll

Tabel Konsumsi Air Bersih

Standard penyediaan air non domestik ditentukan oleh banyaknya konsumen non domestik yang meliputi FASILITAS seperti perkantoran, kesehatan, industri, komersial, umum, dan lainnya
Konsumsi non domestik terbagi menjadi berbagai kategori
u  Umum : tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, terminal, kantor, dan lain sebagainya
u  Komersil : hotel, pasar, pertokoan, rumah makan dan sebagainya
u  Industri : peternakan, industri, dan sebagainya

Kategori konsumsi non domestik tidak meningkat karena pembagian tersebut berdasarkan atas pertimbangan operasional
Untuk memprediksi perkembangan kebutuhan air non domestik perlu diketahui RENCANA PENGEMBANGAN kota serta aktifitasnya
Apabila TIDAK DIKETAHUI, maka prediksi dapat didasarkan pada SATUAN EKIVALEN PENDUDUK, dimana konsumen non domestik dapat dihitung mengikuti perkembangan standard penyediaan air domestik
u  Secara lebih lengkap, silahkan lihat Tabel
Kehilangan air adalah selisih antara BANYAKNYA AIR YANG DISEDIAKAN dengan AIR YANG DIKONSUMSI
Pada kenyataannya, kehilangan air dalam suatu perencanaan sistem distribusi selalu ada
u  Kehilangan air tersebut dapat bersifat teknis maupun nonteknis
u  Contoh KEHILANGAN AIR BERSIFAT TEKNIS adalah kebocoran pada pipa
u  Contoh KEHILANGAN AIR NON TEKNIS adalah pencurian air yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab
u  Dalam merencanakan distribusi air minum harus memperhitungkan kebocoran dengan maksud agar titik pelayanan tetap dapat terpenuhi kebutuhannya akan air
u  Kehilangan air rencana
u  kehilangan air ini dialokasikan untuk melancarkan operasi dan pemeliharaan fasilitas penyediaan air bersih.
u  Kehilangan air ini akan diperhitungkan dalam penetapan harga air dimana biaya akan dibebankan pada konsumen
u  Kehilangan air percuma
u  Kehilangan air percuma menyangkut aspek penggunaan fasilitas penyediaan air bersih serta pengelolaannya
u  Hal ini sangat tidak diharapkan dan harus diusahakan untuk dikurangi dengan cara penggunaan dan pengelolaan fasilitas air bersih secara baik dan benar
u  Kehilangan air percuma dibagi menjadi 2 yaitu:
u  Leakage (Bocor), berarti kehilangan air percuma pad akomponen fasilitas yang tidak dikendalikan dengan baik oleh pnegelola
u  Wastage (terbuang), berarti kehilangan air percuma pada proses pemakaian fasilitas oleh konsumen
u  Kehilangan air insidentil
u  Adalah kehilangan air diluar kekuasaan manusia, misalnya bencana alam
u  Dalam perhitungan perencanaan penyediaan air bersih digunakan istilah kehilangan air rencana
u  Anggapannya bahwa kehilangan air percuma dan insidentil telah termasuk di dalamnya
u  Besarnya kehilangan air ini direncanakan sebanyak 15% sampai dengan 25% KEBUTUHAN TOTAL AIR domestik dan non domestik





































BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem Penyediaan Air Minum Dan Distribusi dapat diartikan sebagai cara atau strategi suatu lembaga untuk menyalurkan atau menyediakan air baku menjadi air minum.
            Tujuan Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Minum sebagai berikut :
1.      Mewujudkan SPAM, yang baik untuk lingkungan maupun manusia sebagai penyaji air minum yang memenuhi standar.
2.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi Distribusi air minum seperti, kebocoran, dan kemalingan.
3.      Menyediakan dan mengatur fasilitas PLUMBING yang mendukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar