SISTEM PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DOSEN
PENGAMPU : GENDEWA TUNAS RANCAK, ST. MT
DI
SUSUN OLEH
REZ
APRIANTO (1501060004)
PROGRAM
STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Air Bersih siap minum menjadi isu utama pemerintahan baru periode
2014 – 2019 dalam mencapai target universal yaitu akses air minum 100%.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 16 Tahun 2005 Tentang
pengembangan Sistem penyedian Air Minum, air miinum yang di maksudkan adalah
air rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan langsung dapat di minum.
Program pembangunan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) Tibu Lempanas
di kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang didanai oleh
Pemerintah Jepang melalui Counterpart Fund Non-Project Grant Aid (CFNPGA)
sebesar Rp 44.417.304.000 sudah selesai seluruhnya pada Desember 2014. Hal
tersebut di ungkapkan oleh Kepala Satker PKPAM NTB, Bambang Eko SUbianto,di
Lombok Tengah, Kamis (05/03/2015).
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Tibu Limpanas memiliki
kapasitas 200 liter/detik untuk mengantisipasi kebutuhan air minum di wilayah
Lombok Tengah karena berkaitan dengan pembangunan Bandara Internasional Lombok,
kawasan wisata Mandalika dan kawasan Pelabuhan Perikanan Nasional Awang.
Pemerintah daerah melalui Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Praya di harapkan Untuk Memberikan pelayanan terbaik. Sasaran cakupan pelayanan
air bersih kabupaten Lombok Tengah, Lombok Tengah memiliki luas wilayah
1.208,39 km² dengan populasi penduduk kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2014
sebanyak 898.855 jiwa. Baru 53% Penduduk Lombok Tengah terlayani air PDAM. Dari
hasil analisa di peroleh bahwa kebutuhan air bersih Kabupaten Lombok Tengah
sebesar 7,2%.
Kondisi fisik unit produksi SPAM kabupaten Lombok Tengah cukup
baik, unit produksi yang ada terdiri dari komponen – komponen sebagai berikut :
o Bangunan Penangkap Air (Broncaptering)
o Bangunan Sadap (intake)
o Pipa Transmisi dan Bak Pelepas Tekan (BPT)
o Instalasi Pengolahan Air (IPA)
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian dan tujuan pengelolaan Sistem Penyediaan dab Distribusi Air Minum?
2.
Apa
saja komponen dan bagian dari Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Minum?
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui
Pengertian dan tujuan adanya Sistem Penyediaan dan Distibusi Air Minum
2.
Mengetahui
komponen dan bagian – bagian yang ada pada Sistem Penyediaan dan Distribusi Air
Minum
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
dan Tujuan Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Minum
Menurut Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2007,
Pengertian dan tujuan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum adalah Sebagai
berikut :
Kegiatan menjalankan fungsi – fungsi Sistem
Penyediaan Air Minum yang telah di bangun.
Tujuan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
untuk menghasilkan air minum yang sesuai dengan standar yang berlaku dan agar
prasarana dan sarana air minum terpelihara dengan baik sehingga dapat melayani
kebutuhan air minum masyarakat secara berkesinambungan. Standar pelayanan
minimum air minum harus memenuhi ketentuan sesuai peraturan yang berlaku.
2.2 Komponen atau bagian yang ada pada Unit
system Penyediaan Air Minum
Menurut Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2007,
ruang lingkup pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) meliputi kegiatan pengoperasian
dan pemanfaatannya.
adapun secara umum Sistem Penyedian Dan
Distribusi Air Minum adalah kegiatan untuk menjalankan fungsi – fungsi SPAM
yang telah di bangun secara skematis, pengelolaan di lakukan pada setiap unit
secara berlanjut.
2.1.2
Tujuan Sistem Penyediaan dan Distribusi Air
Minum
Bertujuan untuk menyediakan dan mengaliri air
minum yang sesuai dengan standar yang berlaku dan agar prasaran dan sarana air
minum terjaga dengan baik sehingga dapat melayani kebutuhan air minum
masyarakat (Lombok Tengah) secara berkesinambungan.
2.1.3
Komponen atau bagian yang ada pada unit Sistem
Penyediaan dan Distribusi Air Minum
a)
Unit produksi
Unit Produksi merupakan prasarana dan saarana
yang dapat di gunakan untuk mengolah air baku menjadi air minum melalui proses
fisik, kimiawi dan biologis.
b)
Komponen – komponen
·
Bangunan Penangkap Air (broncaptering)
·
Bangunan Sadap (intake)
·
Pipa Transmisi dan Bak Pelepas Tekan (BPT)
·
Instalasi Pengolahan Air (IPA)
·
Bangunan Rumah Pompa dan Peralatan Pompa
(khusus IPA)
c)
Unit Pengelolaan
Terdiri dari
pengelolaan Teknis dan pengelolaan Non Teknis.
Pengelolaan
Teknis terdiri dari kegiatan operasional pemeliharaan dan pemantauan dari unit
air baku, unit produksi dan unit pelayanan.
Pengelolaan Non
Teknis terdiri dari administrasi dan pelayanan, di antara nya seperti aspek
teknis, persiapan operasi, dan lain – lain.
1.
Sistem Penyediaan Air Minum saat ini di
Kabupaten Lombok Tengah
Pelayanan akan kebutuhan air minum bagi
masyarakat Lombok Tengah saat belumlah dapat memenuhi kebutuhan yang memuaskan.
Permasalahan yang umum terjadi pada SPAM Tibu Lempanas dan PDAM kabupaten
Lombok Tengah tidak terlepas pada pesoalan – persoalan karyawan, desain, area
servis, manajemen, konsumen, dan lingkungan.
Jumlah daerah atau kecamatan yang bdi aliri
ialah sebanyak 12 kecamatan baik dalam bentuk PDAM Kabupaten maupun SPAM Tibu
Lempanas, tingkat pelayanan yang di miliki sangat lah relative serta mengacu
pada kinerja sistem yang di miliki oleh masing – masing lembaga.
2.
Sistem Suplai Air
Sistem suplai air pada umumnya di laksanakan
meliputi sumber air, transmisi dan distribusi, sumber air atau sistem yamg di
miliki di setiap PDAM mempunyai kapasitas yang berbeda dan masih sangat
terbatas, demikian hal nya dengan kesesuaian sistem transmisi dan distribus
yang di gunakan selain memiliki sistem penanganan dan pemeliharaan yang
sederhana juga kondisi jaringan sangat membutuhkan penataan kembali terutama
spesifikasi diameter pipa yang sesuai terhadap cakupan pelayanan yang ada.
3.
Rencana dan Program Pengembangan
Analisis potensi pengembangan sistem penyediaan
air minum di laksanakan secara terpadu melalui pengembangan prasarana dan
sarana sanitasi, pengembangan di dasarkan pada asas kelestarian, keseimbangan,
kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian keberlanjutan.
a.
Sistem Penyediaan Air Minum
SPAM dapat di lakukan melalui sistem jaringan
perpipaan atau bukan jaringan perpipaan. SPAM dengan jaringan perpipaan
meliputi umit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan dan unit
pengelolaan. SPAM dengan bukan jaringan perpipaan meliputi sumur dangkal, sumur
pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, proses
kemasan atau perlindungan mata air.
Unit air baku terdiri dari bangunan penampumg
air, bangunan pengambilan atau penyadapan, alat pengukuran dan peralatan
pemantauan, sistem pemompaan, dan bangunan sarana serta perlengkapannya.
Pengumpulan dan pengambilan air baku berasal dari sumber air permukaan,
cekungan air tanah dan air hujan.
Air baku untuk kebutuhan minum wajib memenuhi
baku mutu yakni sesuai dengan peraturan menteri kesehatan
No:907/Menkes/SK/VII/2002. Ketersediaan air baku juga akan di upayakan
semaksimal mungkin oleh pemerintah, dan guna efisiensi pemanfaatan air baku
dapat di laksanakan melalui kerjasama antar Kabupaten/Kota di Lombok Tengah.
b.
Prasarana dan Sarana Sanitasi
Prasaran dan Sarana sanitasi meliputi air
limbah dan persampahan. Pengaturan PS Air limbah dan persampahan di dasarkan
pada : Tidak mencemari sumber air baku, Lepestarian Lingkungan Hidup dan lain –
lain. PS Air limbah di lakukan melalui melalui sistem pembuangan air limbah
setempat.
c.
Analisa Potensi Peningkatan Pelayanan Sanitasi
Analisa potensi pelayanan sanitasi memilik
langkah yang tidak jauh berbeda dengan sistem pelayanan air minum. Dengan
memanfaatkan potensi yang di miliki dan diagnosis terhadap kondisi yang ada,
evaluasi kinerja sistem baik dari segi teknis, kelembagaan dan keuangan dapat
di lakukan pengembangan melalui program perencanaan strategis serta dukungan
biaya investasi berupa program pembuatan TPA. estimasi biaya O dan P serta
peningkatan efisiensi penagihan dimana kesemuanya mengarah pada bentuk
pelayanan yang sesuai dengan Sistem Penyediaan Air Minum.
d.
Program Pengembangan
Rencana sumber air baku
Sumber air baku yang memungkinkan di gunakan berasal
dari 3 alternatif yaitu : Perbaikan instalasi, Penambahan kapasitas instalasi,
dan pembangunan instalasi.
Instalasi ini bias dalam bentuk sumur dalam
atau bangunan pengolahan. Untuk itu perlu di lakukan inventaris mengenai
keberadaan sumber – sumber air baku yang ada di seluruh Kabupaten Lombok Tengah
guna memperkirakan jumlah kapasitas yang sesuai terhadap jumlah cadangan
pelayanan yang di proyeksi.
e.
Perencanaan Teknis
Secara umum pekerjaan yang memungkinkan untuk
penyelenggaraan perbaikan SPAM di Kabupaten Lombok Tengah antara lain :
Ø Pembagunan
Instalasi Pengolahan air (WTP)
Ø Pengadaan serta
pemasangan pompa transmisi dan pompa booster
Ø penambahan kapasitas Reservoir dan pembayaran
water meter induk
Ø Pembangunan
hydran dan sarana pendukung jaringan lainya.
f.
Kriteria dan Standar Pelayanan
Pengembangan SPAM haruslah menjadi hak setiap
orang untuk mendapatkan air minum bagi kebutuhan pokok guna memenuhi
kebutuhannya yang sehat, bersih dan produktif. Standar layanan pelanggan
sebagai berrikut :
Ø Layanan air
minum harus memenuhi syarat, kualitas kuantitas sesuai standar yang di
tetapkan.
Ø Pelanggan
berhak meperoleh informasi tentang struktur dan besaran tarif serta tagihan
Ø Pelanggan
mempunyai hak untuk mengajukan gugatan atas pelayanan yang merugikan
Ø Pelanggan
berhak mendapatkan ganti rugi sebagai akibat kegagalan pelyanan.
Besarnya air yang digunakan untuk berbagai jenis penggunaan tersebut
dikenal dengan istilah “Pemakaian Air”
Besarnya konsumsi air yang digunakan dipengaruhi oleh faktor:
o
Ketersdiaan air baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas
o
Kebiasaan penduduk setempat
o
Pola dan tingkat kehidupan
o
Harga air
o
Teknis ketersediaan air seperti fasilitas distribusi, fasilitas pembuangan
limbah yang dapat mempengaruhi kualitas air bersih dan kemudahan dalam
mendapatkannya
o
Keadaan sosial ekonomi penduduk setempat
Ø Standard penyediaan air
domestik ditentukan oleh jumlah konsumen domestik yang dapat diketahui dari DATA
PENDUDUK yang ada
Ø Standard penyediaan
kebutuhan air domestik ini meliputi MINUM, MANDI, MASAK, DAN LAIN LAIN
Ø Kecenderungan meningkatnya
kebutuhan dasar air ditentukan oleh kebiasaan pola hidup masyarakat setempat
dan didukung oleh kondisi sosial ekonomi
Ø Kebutuhan air domestik ADALAH
kebutuhan air yang digunakan untuk KEPERLUAN RUMAH TANGGA, seperti:
o
minum dan masak
o
Cuci pakaian dan perabotan
o
Mandi dan kebersihan diri
o
Menyiram tanaman dan halaman
o
Mencuci mobil dan kendaraan lain
o
Dll
Tabel Konsumsi Air Bersih
Standard penyediaan air
non domestik ditentukan oleh banyaknya konsumen non domestik yang meliputi FASILITAS
seperti perkantoran, kesehatan, industri, komersial, umum, dan lainnya
Konsumsi non domestik
terbagi menjadi berbagai kategori
u Umum : tempat ibadah,
rumah sakit, sekolah, terminal, kantor, dan lain sebagainya
u Komersil : hotel, pasar,
pertokoan, rumah makan dan sebagainya
u Industri : peternakan,
industri, dan sebagainya
Kategori konsumsi non
domestik tidak meningkat karena pembagian tersebut berdasarkan atas
pertimbangan operasional
Untuk memprediksi
perkembangan kebutuhan air non domestik perlu diketahui RENCANA PENGEMBANGAN
kota serta aktifitasnya
Apabila TIDAK DIKETAHUI,
maka prediksi dapat didasarkan pada SATUAN EKIVALEN PENDUDUK, dimana konsumen
non domestik dapat dihitung mengikuti perkembangan standard penyediaan air
domestik
u Secara lebih lengkap,
silahkan lihat Tabel
Kehilangan air adalah selisih antara BANYAKNYA AIR YANG DISEDIAKAN dengan
AIR YANG DIKONSUMSI
Pada kenyataannya, kehilangan
air dalam suatu perencanaan sistem distribusi selalu ada
u Kehilangan air tersebut
dapat bersifat teknis maupun nonteknis
u Contoh KEHILANGAN AIR
BERSIFAT TEKNIS adalah kebocoran pada pipa
u Contoh KEHILANGAN AIR
NON TEKNIS adalah pencurian air yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung
jawab
u Dalam merencanakan
distribusi air minum harus memperhitungkan kebocoran dengan maksud agar titik
pelayanan tetap dapat terpenuhi kebutuhannya akan air
u Kehilangan air rencana
u kehilangan air ini
dialokasikan untuk melancarkan operasi dan pemeliharaan fasilitas penyediaan
air bersih.
u Kehilangan air ini akan
diperhitungkan dalam penetapan harga air dimana biaya akan dibebankan pada
konsumen
u Kehilangan air percuma
u Kehilangan air percuma
menyangkut aspek penggunaan fasilitas penyediaan air bersih serta
pengelolaannya
u Hal ini sangat tidak
diharapkan dan harus diusahakan untuk dikurangi dengan cara penggunaan dan
pengelolaan fasilitas air bersih secara baik dan benar
u Kehilangan air percuma
dibagi menjadi 2 yaitu:
u Leakage (Bocor), berarti
kehilangan air percuma pad akomponen fasilitas yang tidak dikendalikan dengan
baik oleh pnegelola
u Wastage (terbuang), berarti
kehilangan air percuma pada proses pemakaian fasilitas oleh konsumen
u Kehilangan air insidentil
u Adalah kehilangan air
diluar kekuasaan manusia, misalnya bencana alam
u Dalam perhitungan
perencanaan penyediaan air bersih digunakan istilah kehilangan air rencana
u Anggapannya bahwa
kehilangan air percuma dan insidentil telah termasuk di dalamnya
u Besarnya kehilangan air ini
direncanakan sebanyak 15% sampai dengan 25% KEBUTUHAN TOTAL AIR domestik
dan non domestik
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Penyediaan Air Minum Dan
Distribusi dapat diartikan sebagai cara atau strategi suatu lembaga untuk
menyalurkan atau menyediakan air baku menjadi air minum.
Tujuan
Sistem Penyediaan dan Distribusi Air Minum sebagai berikut :
1. Mewujudkan SPAM, yang baik untuk lingkungan maupun manusia sebagai penyaji air minum yang memenuhi standar.
2. Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi Distribusi air minum seperti,
kebocoran, dan kemalingan.
3. Menyediakan
dan mengatur fasilitas PLUMBING yang mendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar